Pangeran Kecil

Setiap kali ada suara kendaraan, si Pangeran Kecil akan keluar dari kediamannya. Badannya kecil. Kulitnya putih. Pipinya seolah penuh dengan daging. Seringkali ia mengenakan kaos ketat dan celana pendek yang menampakkan lekukan-lekukan tubuhnya. Di lain waktu ia keluar dari kediamannya dengan singlet. Rambutnya tertata rapi. Matanya bundar berpendar.

Pangeran Kecil ini tetangga depan rumah saya. Entah siapa namanya. Kalau saya hendak keluar seraya menyalakan mesin mobil, ia selalu keluar rumah dan memperhatikan saya. Saat ban mobil taksi berdecit dan berhenti tepat di depan rumah saya, ia pun keluar, pandangannya menyelidik ke arah saya. Ahhh, lucunya…

Sempat pula ia ogah makan sehingga seorang wanita paruh baya (entah Ibunya atau neneknya atau pengasuhnya) harus mengikutinya hingga ke teras. Tapi tak juga dibuka mulut kecilnya itu. Ia malah memperhatikan saya yang sibuk dengan beberapa tanaman di taman kecil depan rumah.

Kalau kami bertatapan, saya akan tersenyum dan melambaikan tangan, “Haiiii kamuuu!! Lagi apa?” Ah, tapi dia cuma diam. Cuma menatap saya tanpa makna.

Ahhh, lucu sekali Pangeran Kecil ini. Namanya siapa ya? Sudah beberapa bulan ini ia menempati rumah dengan kanopi ala budaya Jawa itu, tapi tak juga kami berkenalan. Rasanya ingin mengajaknya ke rumah, bermain ini-itu, bernyanyi, dan tertawa.

2 Comments

  • els July 13, 2010 at 10:14 am

    samperin dong sep..hehe. "D

    Reply
  • Septa Mellina July 13, 2010 at 10:25 am

    maluuuu… lo tau kan gue pemalu, pendiam..hahahahhahahhaha aku kangen kamuuuuuu..cepatlah kembaliiii 🙁

    Reply

Leave a Reply