Pulang
Sekali waktu, ketika rindunya memuncak, ia memutar ingatannya semasa umur delapan atau sembilan. Duduk berdampingan di kursi plastik. Diam. Khidmat menonton siaran televisi. Atau lelap dalam peluknya sembari lamat-lamat mendengar perempuan itu mendendangkan Walk Away dengan kemampuan bahasa yang terbatas. Di saat-saat itu, ia ingin kembali ke sana. Masuk ke dalam rahimnya agar selalu bersama. Tak terlepas meski lewat sembilan…