Tentang yang Sering Terlupakan

septamellina - tentang yang sering terlupakan - featured

Kadang, aku terlalu sibuk dengan pikiran-pikiran sendiri dan omongan orang, sampai akhirnya lupa berkarya. Lupa untuk menikmati hal kecil, seperti rasa cokelat yang manis atau hangatnya selimut saat hujan.

Lupa untuk mengenang kebaikan-kebaikan dalam hidup, sesederhana makan bersama keluarga, melahap ayam goreng buatan Ibu dengan nasi hangat.

Lupa dengan orang-orang yang selalu ada, selalu mendoakan, selalu setia, meski terbentang jarak, terpisah benua.

Aku seringkali lupa semua hal itu. Aku terlalu sibuk dengan omongan orang dan bagaimana aku harus merespons mereka. Seolah-olah mereka yang terutama dalam hidup.

Padahal, tidak juga.

Daun-daun yang tetap hijau di musim dingin lebih penting dari omongan orang. Karena daun-daun itu mengajarkanku untuk tetap berjuang dan hidup.

Gumpalan awan yang bergerak pelan saat mendung lebih indah ketika dinikmati benar-benar dalam hening.

Kadang, aku menyesal telah membuang begitu banyak waktu untuk pikiran-pikiran dan omongan orang yang menggerus mimpi-mimpi masa kecilku. Seolah-olah masa hidup tidak berujung.

Semoga belum terlambat untuk mendengar isi hati dan melanjutkan mimpi πŸ™‚

 

Indiana, 6 April 2019

Photo byΒ Vlada Karpovich

This poetry has been translated to English. Please read it here.

1 Comment

Leave a Reply