I Am Dating Your Mind
I’m dating your mind, for it is the only place I can see the beauty of a man and the true color of life. P.S: Originally handwritten on August 12th, 2014 at MMC Hospital Jakarta, Room 503.
I’m dating your mind, for it is the only place I can see the beauty of a man and the true color of life. P.S: Originally handwritten on August 12th, 2014 at MMC Hospital Jakarta, Room 503.
When we can see happiness in small things, we actually live our life to the fullest. We give the meaning to ‘why-I-was-born?’
Photo: favim.com “Natal berarti memperingati hari lahirnya Juru Selamat—memperingati hari ulang tahun Tuhan Yesus. Kalau Tuhan Yesus yang berulang tahun, kenapa kemudian kita yang saling minta kado?” Kalimat itu masih terekam jelas di memori saya. Seorang pembicara mengutarakannya dalam sebuah ibadah perayaan Natal dua atau tiga tahun silam. Jujur, saya tergelitik sekaligus miris. Otak saya berputar-putar dan pada akhirnya mengiyakan…
Dear Tuhan, Seperti biasa, saya tidak bisa tidur. Ada yang mengganjal dalam pikiran. Sesekali yang mengganjal itu meluncur ke bawah, dari otak ke ulu hati. Berubah pedih. Terkadang nyeri. Tuhan, Engkau tahu sesuatu itu. Dia menggumpal. Mengkristal di otak. Tak perlu diceritakan secara gamblang sesuatu itu. Cukup kita berdua saja yang tahu, bukan begitu? 🙂 Malam ini saya enggan tidur.…
Saya bertemu teman SMA 3 hari lalu. Kami makan di sebuah restoran jepang. Kami seiman. Sebelum makan, saya melipat tangan, menutup mata, dan berdoa. Ia juga berdoa, hanya tidak melipat tangan. Saat saya membuka mata dan hendak melahap makanan di depan saya, dia bertanya, “Emang kalau berdoa harus tutup mata dan lipat tangan ya?” Saya tercekat. Ada jawaban di kepala…