Aku punya mainan baru. Bermata bulat. Lekuk yang dalam. Rengekan yang khas. Rambut yang berantakan, itu sebabnya aku suka menyisir rambutnya. Kupeluk ia menjelang tidurku. Tatkala mataku benderang, kucari ia. Kudekap.
Aku suka berbagi kisah dengannya, meski ia diam. Tak pernah mengerti. Bahasaku, bahasanya.. Berbeda. Matanya indah. Aku tergila-gila karenanya. Mata bundar dengan lekuk yang dalam, meski tak pernah berkedip.
Ini mainan baruku..
Ba-ru?
Tunggu!
Ini hanyalah mainan lama. Ibuku pernah membeli mainan serupa. Mata bundar dengan lekuk dalam. Berbinar. Suara rengekan yang begitu bersahabat. Tatanan rambut yang lebih baik.
Bukankah ini mainanku yang lama, Bu? Lalu kenapa kau berikan lagi setelah bertahun silam kau simpan di gudang? Bukankah aku tetap rajin belajar dan selalu dapat nilai 10 meski seringkali larut bermain dengannya?
Kenapa kau buang lalu sekarang kau kembalikan, Bu?
No Comments