Beberapa bulan lalu saya sering men-tweet tulisan pendek (super pendek, karena hanya terbatas pada 140 karakter) melalui Twitter. Tulisan ini berbentuk cerita yang punya power tersendiri. Penggagasnya adalah Fiksimini (@fiksimini). Banyak orang yang akhirnya tertular “virus” Fiksimini, tak heran jika jumlah followernya kian hari kian melonjak.
Berikut adalah beberapa tweet saya yang di ReTweet (RT) oleh Fiksimini sesuai dengan topik yang ditentukan, beberapa diberi judul, beberapa tidak. Memang belum banyak dan perlu banyak latihan, tapi semoga menghibur. Enjoy!
- Fiksimini RT: Ada pesta besar-besaran di ujung pantai. Yang hadir roh-roh kapal karam. Esoknya, sampah bertebaran. (Pantai, 28 Juni 2010)~Fiksimini pertama yang di-RT. Saya girang bukan main, meski bingung kenapa bisa di-RT.
- Fiksimini RT: Bosan mendengar ocehan Ibu yang mendesakku untuk segera menikah, kucopot sebentar kedua telingaku. (Terdesak, 3 Juli 2010)~Tweet ini adalah bentuk kritik atas tekanan sosial yang dialami oleh para wanita masa kini. Mereka sukses dalam karier, namun tak juga menikah di usia 30-an. Melalui tweet ini saya mencoba membuka sebuah kemungkinan pelarian fiktif dari berbagai tekanan sosial yang mendorong wanita lajang untuk segera menikah. Lagi-lagi, inilah kekuatan imajinasi, segala ketidakmungkinan bisa menjadi kemungkinan.
- Fiksimini RT: Terdesak program KB pemerintah, Surti terpaksa menyembunyikan 5 anak lainnya di lemari. (Terdesak, 3 Juli 2010)~Muncul dari program KB pemerintah (yang sebenarnya bertujuan baik) namun pada praktiknya berlawanan dengan realita. Berbagai faktor akhirnya mendorong masyarakat untuk tak jua turut pada program ini.
- Fiksimini RT: Ia gaptek bukan kepalang. Padahal Ayahnya sudah mendesak laptop, iPad, dan handphone masuk ke otaknya. (Terdesak, 3 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Tak tahan didesak istrinya, ia pun membeli mobil dengan mencicil. Pertama-tama ia beli ban dan spionnya. (Terdesak, 3 Juli 2010)~Ya, lagi-lagi ini kritik untuk para wanita (baik istri ataupun pacar) yang materialistis. Dorongan ekonomi dan gaya hidup nyatanya berpengaruh begitu kuat pada perilaku para wanita yang akhirnya menggerus kaum pria (khususnya para suami) untuk banting tulang. Kenyataan ini kerap saya temui dalam kehidupan sehari-hari.
- Fiksimini RT: Untuk membantu kampanye pentingnya membaca, buku-buku mendongeng untuk dirinya sendiri. (Penting, 4 Juli 2010)~Kasihan pula jika buku-buku yang berinisiatif untuk membaca. Kemanakah manusia dan hasrat membaca yang sejak dulu didengungkan?
- Fiksimini RT: Setiap kali ke restoran, si tokoh penting akan sembunyi di dalam mangkuk sup. (Penting, 4 Juli 2010)~Ini ide agak absurd sebenarnya. Entah kenapa si tokoh penting sembunyi di dalam mangkung sup. Mungkin karena takut dikejar para kuli tinta. Saya juga heran kenapa tweet ini di-RT
- Fiksimini RT: Adik bosan makan bubur. Esoknya perabotan kami lenyap tanpa sisa. (Bosan, 5 Juli 2010)~Membaca tweet ini ada dua kemungkinan. Pertama, karena bosan makan bubur maka adik melahap perabotan rumah. Kedua, tweet ini hanya memaparkan dua ide berbeda tanpa relasi sebab-akibat: adik yang bosan makan bubur dan perabotan yang lenyap esok harinya. Bisa saja perabotan yang lenyap itu dicuri. Saya sengaja membebaskan pembaca untuk memiliki interpretasi berbeda (bahkan lebih luas dari 2 kemungkinan ini)
- Fiksimini RT: Menunggu pacarnya yang tak kunjung datang, ia menggigiti kukunya. Pacarnya tiba, kukunya hilang. (Bosan, 5 Juli 2010)~Sebenarnya ini adalah curhat colongan, hahaha… Untungnya kuku saya tak hilang.
- Fiksimini RT: Ibu mau satu perubahan di rumah. Kulkas kami penuh stiletto dan sandal. (Bosan, 5 Juli 2010)~Sama seperti tweet “Adik bosan makan bubur”, tweet ini juga mengandung dua pengertian: Ibu yang ingin ada perubahan di rumah dan kulkas yang penuh stiletto serta sandal. Bisa jadi ini merupakan tweet sebab-akibat, bisa pula tak berkaitan (hanya merupakan 2 ide yang terpisah). Do you?
- Fiksimini RT: Karena tak lagi disubsidi pemerintah, harga 1 kg janji mencapai Rp 800 ribu!! (Janji, 6 Juli 2010)~Jujur, ini adalah kritik bagi pemerintah yang sejak dulu asik mengobral janji, ibarat “mensubsidi” rakyat dengan janji. Maka ketika pemerintah menepati janjinya, harga janji langsung melonjak, tak tersubsidi lagi.
- Fiksimini RT: Padahal ia sudah janji tidak akan mabuk. Si botol ditangkap karena kedapatan sedang pesta miras. (Janji, 6 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Ia membawa seplastik janji ke dokter, mau disuntik formalin. (Janji, 6 Juli 2010)~Seringkali janji itu lebih indah daripada realita. Maka karangan fiktif ini menawarkan opsi untuk mengawetkan janji dengan formalin, biar keindahannya tetap indah tanpa campur tangan realita.
- Fiksimini RT: “Kenapa bibirmu yang dikawat?”| “Kata istriku, biar kata-kataku tak kabur.” (Janji, 6 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Penjelajah tersesat. Peta dan kompas bertengkar hebat. (Peta, 7 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Ada cekungan lubang besar yang baru digali di halaman rumah. Ia mau bertemu ratu semut (Penasaran, 8 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Rasa penasarannya berbuah banyak teman. Ia berkenalan dengan satu per satu alter egonya (Penasaran, 8 Jili 2010)
- Fiksimini RT: Badannya berwarna-warni. Sore tadi ia sempat main lompat tali di pelangi. (Kesempatan, 9 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Setelah Ken perdi, ini kesempatan emas bagi Unjil untk mencuri hati Barbie (Kesempatan, 9 Juli 2010)~Ide konyol ini lahir ketika saya menunggu seorang teman di Tebet, ditemani segelas jus mangga.
- Fiksimni RT: Lukanya makin terasa nyeri. Kecupan di malam hari Cuma sebatas emoticon (Luka, 10 Juli 2010)~Inspirasi muncul ketika saya asyik BBM-an dengan seorang teman yang memberikan emoticon :*
- Fiksimini RT: Luka masuk panti rehabilitasi. Ia kecanduan cinta (Luka, 10 Juli 2010).
- Fiksimini RT: Program 100 Hari-nya seperti ini: (kira-kira) mengentaskan kemiskinan. (Kira-kira) Membuka lapangan kerja. (Kira-kira memberantas korupsi (Kira-kira, 14 Juli 2010)~Yes, inilah kritik lain untuk pemerintah.
- Fiksimini RT: SUKSES. Matahari pecah. Langit robek. Manusia menjerit. Bendera kuning tertancap di bumi. semua berjalan sesuai rencana (Rencana, 21 Juli 2010)~Maksudnya saya mau menjelaskan kengerian akhir zaman. Saya sendiri tak tahu bagaimana akhir zaman itu. Toh ini hanya rekaan fiktif berbaur imajinasi, sah-sah saja kan?
- Fiksimini RT: ULANG TAHUN. Setiap hari terpaku di depan kalender, menanti 29 Februari (kalau tidak salah topiknya “Menanti”, 26 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Mundur. Sister penanggalan dimulai pada bulan Desember berakhir di Januai. Semua manusia tak punya cita-cita. (Kemarin, 30 Juli 2010)
- Fiksimini RT: Meskipoen goea toea, goea tetap gaoel. Boektinja, guea soeka joestin jang njanyi Baby (Tua, 04 Agustus 2010)
- Fiksimini RT: Penyair hilang imaji. 13 huruf berganti posisi, 13 lainnya pensiun (Penyair, 13 Agustut 2010)
- Fiksimini RT: AH, DIA MENCIUMKU DALAM MIMPI J Setiap malam aku memang bersembunyi di kolong ranjangnya. Hanya ini kesempatanku mengecupnya (tanpa topik, 26 Agustus 2010)
- Fiksimini RT: “Katanya ini PINTU KEMANA SAJA. Kok ke kamarku melulu?” “Sudah ku-setting begitu.” (tanpa topik, 26 Agustus 2010)
- Fiksimini RT: Bibirmu tertelan. Berakhir di lambungku. Paginya kutemukan ia mengapung di kloset. (tanpa topik, 26 Agustus 2010)
No Comments