Pertama kali saya mendengar kalimat itu ketika saya masih usia belasan tahun, sekitar SD atau SMP. Waktu itu, saya sedang gandrung dengan band asal
It’s late at night and no one’s around. Darkness filled my room. Silence. I looked at a clock: 2:39 AM. A melody resonated in my
Malam ini, aku mau menulismu. Mungkin tentang lekuk matamu yang dibingkai alis yang tak terlalu pejal. Mungkin juga soal hidungmu yang sempurna. Atau bagaimana kau
This is the story of my internship at Maverick PR Agency, Indonesia. Knowledge, passion, laughter, and friendship were all that I got. Find out more!
I thank my God for the morning hot tea today. For a friendly traffic. For those songs I could listen and sing on my iPod.
Mungkin saya tidak ingat dengan pasti siapa dan kapan ia mengatakannya. Yang pasti pada sebuah kesempatan yang dirancang Tuhan dengan baik, ia berkata begini: “Lo
Sama seperti hari-hari sebelumnya, aku merindumu. Rindu ini nyaris tumpah, kepenuhan. Jika dulu ia datang malam-malam, kini ia datang lebih awal. Lebih sering. Lebih menyiksa.