Tag Archives : puisi

poem_aku mau menulismu_featured image

Aku Mau Menulismu


Malam ini, aku mau menulismu. Mungkin tentang lekuk matamu yang dibingkai alis yang tak terlalu pejal. Mungkin juga soal hidungmu yang sempurna. Atau bagaimana kau menggenggam tanganku seraya berusaha fokus pada kemudi mobil saat kita membelah malam di Jakarta. Aku mau menulis tentang betapa aku kecanduan bersandar di bahumu hingga terlelap. Sesekali akan kuselipkan cerita tentang sisi manjaku, keluhan-keluhanku, mimpiku……

Read More »
poem_bisakah berpisah tanpa merindu_featured image

Bisakah Kita Berpisah Tanpa Merindu?


Sama seperti hari-hari sebelumnya, aku merindumu. Rindu ini nyaris tumpah, kepenuhan. Jika dulu ia datang malam-malam, kini ia datang lebih awal. Lebih sering. Lebih menyiksa. Menurutmu, rindu itu menyenangkan? Tidak. Merindumu itu siksaan. Merindumu lebih sakit dari perpisahan itu sendiri. Aku bertemu denganmu. Melihatmu dari jarak jauh, lalu rindu itu lenyap. Terobati. Kadang aku pun sial. Bertemu denganmu membuat rinduku…

Read More »
poem_rindu_featured image

Rindu


Rindu selalu punya jadwal. Ia datang pelan-pelan pada malam hari. Tepat ketika selembar selimut ditarik hingga sebatas dagu. Ia tak pernah datang terlambat. Sekitar pukul 10 atau 11 malam, ia tiba. Sesekali ia datang lebih awal. Sikapnya manis, lembut. Kau bisa menikmatinya. Tapi di lain waktu, ia bisa sangar dan nyaris membunuhmu. Dan malam ini ia datang padaku. Sebab sejak…

Read More »