Browsing Category : Thought

Tentang Menjadi Penulis


Siang tadi, teman saya mengirimi saya pesan singkat. Pesan singkatnya berbunyi demikian: Pernah kepikiran jadi novelis? Atau kerjasama buat novel gitu? Just wondering. Dan saya pun membalasnya. Saya bilang saya pernah terpikir menjadi novelis. Tapi sedikit. Sedikit sekali. Saya lebih suka menjadi jurnalis ketimbang novelis. Jawaban itu meluncur dengan spontan. Tak ada karang-mengarang. Alasannya? Hmm.. Bagaimana ya menjelaskannya. Ketika saya…

Read More »

Belkibolang: Menyindir Jakarta Di Malam Hari


Ada dorongan yang kuat ketika beberapa hari lalu saya membuka situs Salihara dan menemukan sebuah agenda menarik: pemutaran film “Belkibolang”. Karena, jujur saja, saya bukan pecinta film. Pengetahuan film saya terbatas. Seringkali saya menonton film karena dorongan intuisi dan rekomendasi teman-teman. Jadi, ketika feeling saya berkata “Belkibolang” menarik dan sarat nilai moral, saya pun memutuskan menontonnya. Setelah mengatur tetek-bengek pendaftaran,…

Read More »

Tentang Perayaan Natal


Photo: favim.com “Natal berarti memperingati hari lahirnya Juru Selamat—memperingati hari ulang tahun Tuhan Yesus. Kalau Tuhan Yesus yang berulang tahun, kenapa kemudian kita yang saling minta kado?” Kalimat itu masih terekam jelas di memori saya. Seorang pembicara mengutarakannya dalam sebuah ibadah perayaan Natal dua atau tiga tahun silam. Jujur, saya tergelitik sekaligus miris. Otak saya berputar-putar dan pada akhirnya mengiyakan…

Read More »

Pada Sebuah Kematian


Pagi ini berbeda. Sebelumnya, saya tidak pernah mendapat berita duka begitu membuka mata. Tapi hari ini saya mendapatkannya. Begitu bangun dari tidur, saya mengecek handphone. Ini seperti sebuah kebiasaan–dan saya rasa orang lain pun melakukannya. Dan berita mengejutkan itu hadir. Suami atasan saya semasa magang 3 tahun silam dipanggil Tuhan dalam usia yang terbilang muda, 34 tahun. Entah apa sebabnya.…

Read More »

Things Said In Secret


Some say that anonymity is the last refuge for cowards. Judging from mail and comments I’ve read that have been submitted anonymously, I would agree. People hiding behind the screen of anonymity or a false identity feel the freedom to launch angry, hurtful tirades. Anonymity allows them to be unkind without having to take responsibility for their words. Whenever I…

Read More »

Perbincangan Semanggi-Pasar Minggu


Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya Tuhan mengizinkan saya dan seorang teman bertemu dalam sebuah kesempatan. Tak perlu diceritakan bagaimana momen pertemuan kami awalnya. Klimaks kisah ini justru pada perjalanan pulang kami. Teman saya itu seorang mahasiswi sebuah Sekolah Tinggi ternama yang (di mata sebagian besar orang) dinilai cukup mahal. Ia pribadi yang menyenangkan. Gaya berpakaiannya selalu mengikuti tren. Jemarinya…

Read More »

Kesenyapan


Mata saya masih membelalak. Secangkir teh hangat ini jadi teman bercerita. Barangkali kesenyapan punya hingar-bingar yang khas. Saat-saat seperti ini selalu menyenangkan. Suara hatimu menjadi begitu lantang terdengar. Keluhanmu terbungkam. Kesenyapan berubah wujud jadi kabar baik. Saat itulah saya bertanya: “Apa yang sudah saya lakukan hari ini? Bergunakah?” Tak ada jawaban, karena kesenyapan selalu bisu. Tapi, ah, saat ini ia…

Read More »