Browsing Category : Thought

Sesuatu Yang Penting


Pernahkah kamu merasa sangat sibuk (bahkan sangat sibuk) dengan berbagai aktivitas? Pernahkah kamu sangat asyik (bahkan terlalu asyik) bergulat dengan hal ini itu? Jika pernah, pada akhirnya, pernahkah kamu merasa ada sesuatu yang terlupakan–sesuatu yang penting? Jika kamu merasa lelah, jenuh, atau bosan dengan aktivitas kemudian semuanya itu menyadarkanmu soal “sesuatu yang penting” itu, rasanya wajarnya. Coba bayangkan! Semua berjalan…

Read More »

Penulis


Tahun depan aku sekolah, Yah. Kalau besar nanti aku mau jadi dokter. Aku mau sembuhkan orang-orang yang sakit. Kalau mereka hendak mati, akan kuberikan obat agar mereka tak mati. Sebelum memeriksa mereka, aku akan berdoa. Agar aku mampu mengobati mereka. Sebenarnya aku takut darah. Tapi aku harus berani. Karena aku dokter. Bukan begitu, Yah? Tahun depan aku sekolah, Bu. Kalau…

Read More »

Menulis Saja


Selamat pagi. Tepat pukul 2 dini hari pada 10 Juli 2010 saya menulis posting ini. Mata saya masih enggan tertutup. Lagipula posting terakhir dibuat 3 hari silam, jadi tak salah kalau saya kangen moment mengetik seperti ini 🙂 Entah apa yang mau diposting. Tak ada yang banyak berubah. Hanya belakangan perhatian saya migrasi, dari blog ke Twitter. Tenang, saya bukan…

Read More »

Yang Terindah Adalah


Ketika lubang hidungmu mencium bau tanah dan daun yang basah setelah hujan. Ketika indera pendengaranmu menangkap omelan tetangga sebelah kepada anak bungsunya. Atau mungkin saat asap knalpot menyusup berebutan ke paru-parumu dan membuatmu terbatuk-batuk. Perutmu membesar terisi angin, tapi usapan balsem itu berhasil mendorongnya keluar dalam bentuk gas berbau. Saat kau akan menghadapi ujian, dan kau masih memiliki waktu untuk…

Read More »

Semalam


Semalam aku kembali menatap pantulanmu di cermin. Refleksi fisikmu tergambar jelas di sana, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kakimu bagus, lumayan jenjang. Aku tak tahu apakah bulu-bulu itu perlu dicukur atau tidak. Terserah, Sayang. Setidaknya, kakimu yang panjang cukup membuat tubuhmu menjulang–dan membuatku berjinjit manakala kecupan itu mengarah ke ujung bibirmu. Bahumu? Ah, ya baiklah, bahumu bidang. Bahu yang…

Read More »

Surat Kepada Tuhan


Dear Tuhan, Seperti biasa, saya tidak bisa tidur. Ada yang mengganjal dalam pikiran. Sesekali yang mengganjal itu meluncur ke bawah, dari otak ke ulu hati. Berubah pedih. Terkadang nyeri. Tuhan, Engkau tahu sesuatu itu. Dia menggumpal. Mengkristal di otak. Tak perlu diceritakan secara gamblang sesuatu itu. Cukup kita berdua saja yang tahu, bukan begitu? 🙂 Malam ini saya enggan tidur.…

Read More »

Menunduk: Renungan Tentang Hidup Yang Utuh


Dua bulan terakhir saya belajar hal baru soal hidup. Hal ini belum pernah terlintas di pikiran saya sebelumnya. Hal sepele dan seringkali diremehkan, tapi justru dari sinilah hidup bisa dimaknai lebih bijak. Ketika saya lapar, maka saya makan. Saya menikmati setiap makanan dan minuman yang tersedia. Terkadang itu pun tak cukup. Saya makan ini, makan itu, minum ini, minum itu…

Read More »

Dia


Saya bertemu teman SMA 3 hari lalu. Kami makan di sebuah restoran jepang. Kami seiman. Sebelum makan, saya melipat tangan, menutup mata, dan berdoa. Ia juga berdoa, hanya tidak melipat tangan. Saat saya membuka mata dan hendak melahap makanan di depan saya, dia bertanya, “Emang kalau berdoa harus tutup mata dan lipat tangan ya?” Saya tercekat. Ada jawaban di kepala…

Read More »