Kepada Yang Terluka
Cerpen ini dimuat di Majalah Sastra Horison, edisi Mei 2004. MATAHARI sudah mulai menunduk perlahan-lahan. Sinarnya mulai menghilang. Ia membuat lukisan mega di langit. Warnanya kemerahan bercampur keemasan. Dan kali ini, mega telah menguasai langit dengan kecantikkannya. Namun sinarannya membuat mataku harus menyipit. Bagiku mega tak cantik. Wajahnya saja memerah dan bercampur oranye. Apa cantiknya mega? Malam sudah menyapaku…