Aku punya mainan baru. Bermata bulat. Lekuk yang dalam. Rengekan yang khas. Rambut yang berantakan, itu sebabnya aku suka menyisir rambutnya. Kupeluk ia menjelang tidurku.
Tadi pagi, waktu matamu penuh embun, kukecup kedua kelopaknya. Kau tak bergerak, hanya sedikit bersuara manja. Inilah saat-saat yang paling kusuka. Tanganmu terjuntai ke atas.
Mata saya masih membelalak. Secangkir teh hangat ini jadi teman bercerita. Barangkali kesenyapan punya hingar-bingar yang khas. Saat-saat seperti ini selalu menyenangkan. Suara hatimu menjadi
Pernahkah kamu merasa sangat sibuk (bahkan sangat sibuk) dengan berbagai aktivitas? Pernahkah kamu sangat asyik (bahkan terlalu asyik) bergulat dengan hal ini itu? Jika pernah,
Itu sebabnya aku tak terlalu menyukai perasaan ini. Karena dia mengganggu. Karena dia menguras separuh dari konsentrasiku. Manusia lain memujanya. Bukan berarti aku tak memujanya.
View More